Kebudayaan Aborigin
( Suku asli benua Australia )
Suku Aborigin adalah suku pribumi dari benua Australia. Mereka sudah mendiami benua tersebut berkisar 60.000 tahun yang lalu. Mereka menggunakan sistem pemerintahan dan hokum yang mereka buat sendiri. Tetapi, keberadaan mereka di benua ini terusir oleh bangsa pendatang dari luar benua tersebut. Suku aborigin mempunyai cirri fisik yang sama dengan suku di Indonesia yaitu Papua dan merupakan suku yang bersama awalnya pada beberapa ribu tahun yang lalu. Menurut para ilmuwan, pada dahulu daratan Australia dan Papua menyatu, tetapi karena daratan semakin lama semakin bergeser sehingga Suku aborigin dan Papua yang tadinya menyatu pun akhirnya terpisah daratan dan laut sebagai pembatas mereka satu sama lain.
Seiring dengan banyaknya para pendatang di benua Australia, para suku Aborigin kini mulai kehilangan eksistensinya. Karena perbedaan fisik mereka yang terlalu jauh antara suku Aborigin dengan para pendatang itulah mereka makin lama makin tersingkir dari tempat mereka tinggal. Suku Aborigin mempunyai cirri fisik hitam, pendek, dan berambut ikal. Sedangkan suku pendatang mempunyai cirri fisik yang berbeda 360 derajat dengan mereka dan membuat suku pendatang mulai meremehkan para suku Aborigin dan bahkan menganggap mereka sebagai fauna asli dari benua Australia. Namun saat ini penduduk Australia sudah memberikan ruang pada suku asli Australia tersebut karena berisu edar terjadi pembunuhan suku Aborigin secara besar-besaran.
Sebelum para masyarakat kulit putih atau pendatang tiba hidup mereka masih mengandalakan dengan cara berburu dan mengumpulkan makanan ( food and gathering ) Suku Aborigin mengembangkan kebudayaan mereka berdasarkan faktor lingkungan dimana tempat mereka hidup. Sebelum para masyarakat kulit putih atau pendatang tiba hidup mereka masih mengandalakan dengan cara berburu dan mengumpulkan makanan ( food and gathering ). Orang Aborigin menggap dirinya merupakan suatu bagian dari alam dan juga menganggap tumbuhan maupun hewan seperti diri manusia juga. Oleh karena itupenting sekali menjaga keharmonisan alam bagi suku Aborigin.
Dalam tradisi suku Aborigin, tanah merupakan bagian yang sangat penting dalam kehidupan mereka. Tanah dianggap skral, sehingga dalam kepemilikannya sangat dijaga dam menjaga keharmonisan. Biasanya mereka menandai hak kepemilikan tanah tiap-tiap kelompok dengan hanya patok (border) saja. Mereka selalu ingat akan batas-batas wilayahnya. Di dalam batasan itulah mereka hidup dan bertempat tinggal, mencari buruan. Dalam satu border memiliki bahasa yang berbeda dengan border yang lain dalam satu suku Aborigin.
Orang Aborigin memiliki sistem kepercayaan “dream time”, dimana mereka percaya kan arwah nenek moyang mereka dan kesaktian hewan yang ada di alam. Mereka juga mampu meracik obat yang bahannya berasal dari alam.Peranan orang tua ( sesepuh) sangat penting dalam kehidupan suku Aborigin dan system kehidupannya. Dewan Orang Tua (Council of Elders) berperan terutama dalam menentukan perang antar suku, upacara kelahiran, sunatan (inisiasi), keuntungan, pembagian makanan dan upacara kematian.
1 komentar:
teman jangan lupa yah masukin link gunadarmanya k dalam blog kamu. Sebagai salah satu mahasiswa gunadarma ayo donk masukin link gunadarmanya, misalkan:
www.gunadarma.ac.id
www.studentsite.gunadarma.ac.id
www.baak.gunadarma.ac.id
www.ugpedia.gunadarma.ac.id
:)
Posting Komentar